Program Pembinaan Lingkungan Kesehatan

Jumat, 29 Oktober 2010

PELATIHAN DAUR ULANG SAMPAH

Selasa 26 Agustus 2010.

Makassar – setelah kunjungan Bapak Walikota beberapa hari yang lalu ke sekolah-sekolah, dalam rangka persiapan penilaian adipura kota Makassar, dari hasil kunjungan tersebut beliau menyimpulkan, bahwa Permasalahan yang paling banyak di temukan disekolah adalah masih kurangnya kesadaran pihak sekolah dalam hal pemilahan dan pengolahan sampah. Menyikapai hasil pantauan wawali kemarin, Tim Makassar Green School kembali melakukan pelatihan daur ulang sampah organic dan anorganik, bertempat di SMKN 8 Makassar, kegiatan ini diikuti oleh 22 sekolah yang tergabung dalam Makassar Green School. Sebelum pelatihan di mulai, para peserta di bawa berkunjung ke beberapa tempat pengolahan daur ulang yaitu SD Tanggul Patompo dan UKM Karang Anyer,hal ini dimaksudkan untuk membuka wawasan para peserta sebelum memasuki pelatihan daur ulang.
“Ibu Rosina Nurdin selaku Penaggung jawab kegitan MGS dari pihak pertamina, dalam sambutannya pada kegiatan ini menyampaikan apresiasinya kepada sekolah-sekolah yang telah ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, tak serta merta beliau juga memberikan dukungan dari pihak Pertamina, untuk keberlanjutan program ini dimasa yang akan datang, sebagai wujud kepedulian Pertamina terhadap Lingkungan.”
Dari pihak dinas pendidikan dalam sambutannya juga menghaturkan dukungannya dalam kegiatan ini dan menghimbaukan kepada semua sekolah-sekolah se kota Makassar agar lebih memberikan perhatiannya terhadap lingkungan sekolah, memeberikan mimbingan kepada para siswa tentang pentingnya pengelolaan lingkungan hidup.
Diharapkan peserta yang ikut dalam pelatihan ini, dapat memberikan motivasi para siswa di sekolahnya masing-masing. Demi terwujudnya program ini Tim Motivator MGS, akan selalu melakukan monitoring dan mendapingi sekolah dalam  setiap program kegiatan yang dilakukan di sekolah.


Kamis, 28 Oktober 2010

SMKN 4 Makassar Galakan Pelatihan Pengolahan Sampah Organik


Jumat,22 oktober 2010.
Pelatihan Penggunaan Komposter Aerob di Di SMK Negeri 4 Makassar
 
SMKN 4 Makassar – Setelah melakukan sosialisasi program, Tim Motivator Makassar Green School Kembali turun melakukan pendampingan tentang pelatihan pengolahan sampah. Dari hasil pemantauan awal sekolah ditemukan rata-rata sekolah telah memiliki media pengolahan sampah seperti komposter aerob dan takakura, namun penggunaannya masih belum dipahami oleh beberapa pihak sekolah.
Wakil walikota Makassar saat melakukan kunjungan sekolah beberapa hari yang lalu, menghimbau kepada pihak sekolah agar lebih memperhatikan aspek pemilahan dan pengolahan sampah di sekolah, kunjungan Bapak wakil walikota Makassar ke sekolah-sekolah kemarin adalah terkait semakin dekatnya penilaian adipura, penilaian tahap awal dimulai tanggal 1 November mendatang.  Dengan berjalannya program Makassar Green School ini, diharapkan mampu memotivasi para siswa untuk lebih aktif berperan menjaga kebersihan lingkungan sekolah.

Sosialisasi Program Green School

Makassar -- Setelah pelaksanaan launching seminggu yang lalu, untuk keberlanjutan program, tim Makassar Green Scholl kembali mengadakan sosialisasi Di sekolah-sekolah yang tergabung dalam MGS, dalam sosialisasi ini diharapkan semua elemen sekolah baik guru-guru maupun siswa bisa mengetahui program ini lebih jauh, sebagai langkah awal, terbentuknya komunitas green school di sekolah diharapkan mampu memotivasi para siswa dengan semangat kebersamaannya dalam satu komunitas untuk mampu menggalang solidaritas dengan rekan-rekannya yang lain untuk ikut bersama-sama mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah. 
Sosialisasi Makassar Green School Oleh Motivator Di SMP Negeri 30  Makassar
 
Dibeberapa sekolah, komunitas Makassar green school telah dibentuk secara formal oleh pihak sekolah, komunitas ini nantinya diharapkan mampu menggalang solidaritas rekan-rekannya yang lain untuk ikut berperan serta dalam mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan sekolah. Selain Komunitas Green School di tiap Sekolah, juga akan dibentuk Komunitas Green School se Kota Makassar, diharapkan dengan terbentuknya Komunitas Green School ini mampu memberikan sebuah kebanggaan bagi para siswa, sebagai komunitas  yang besar komunitas pejuang lingkungan hidup.
Dengan bimbingan para motivator MGS yang berasal dari kalangan mahasiswa, yang akan secara intensif turun ke sekolah melakukan sosialisasi kepada siswa-siswa, memberikan pengetahuan dasar tentang lingkuangan hidup, melakukan berbagai pelatihan terutama dalam hal pemilahan dan pengolahan sampah serta  melakukan monitoring terhadap program kerja yang dilakukan oleh Comunitas Green School di Sekolah.

“Jika selama ini budaya kebersihan di sekolah adalah tuntutan dari para guru, diharapkan dengan berjalannya program MGS ini mampu mengubah budaya  tersebut, dalam artian diharapkan para siswa yang betul-betul memiliki inisiatif sendiri untuk bagaimana mewujudkan kebersihan di lingkungan sekolahnya” ujar Saharuddin Ridwan Direktur Yayasan Peduli Negeri.
Sosialisasi Makassar Green School Oleh Motivator Di SMP Negeri 24 Makassar
 
Mengingat program ini adalah sebuah ajang kompetisi antarsekolah, diamana siswa-siswa dari 20 sekolah yang tergabung dalam MGS ini akan diadu kreativitasnya dalam hal mewujudkan  lingkungan sekolah hijau dan bersih. Untuk itu Tahap awal program dalam kurun waktu 3 bulan ini diharapkan mampu dimanfaatkan oleh para siswa untuk beradu kreativitas.


















 "Generasi Muda Peduli lingkungan Wujudkan Sekolahku Hijau dan Bersih"


Sabtu, 23 Oktober 2010

Launching Makassar Green School

Program Makassar Green School  adalah program kepedulian terhadap lingkungan yang diikuti oleh 20 sekolah yang nantinya menjadi patner dalam hal kebersihan dan penghijauan serta edukasi pemahaman akan bahaya sampah. program  Makassar Green School ini merupakan salah satu langkah dalam mewujudkan cita-cita kota Makassar menjadi kota dunia, dimana pada program ini para siswa sekolah dan juga para guru diajak untuk melakukan budaya bersih, hijau, sehat dan hemat di lingkungan sekolah. Seperti kita ketahui bersama sekolah merupakan bagian terbesar dalam pencitraan kota Makassar, ketika lingkungan sekolah dapat terjaga keindahan dan keasriannya yang didukung penuh oleh guru dan muridnya maka upaya dalam membuat kota makassar ini tetap bersih dan hijau akan selalu terjaga. Civitas sekolah memang bagian terkecil dari kumpulan masyarakat tetapi merupakan suatu komunitas yang harus diperhatikan, mengingat para pengembang akademisi dengan nuangsa intelektual adalah penerus generasi bangsa yang melanjutkan perjuangan kita. Dengan demikian dari program Makassar Green school ini yang terlaksana atas kerjasama Pemerintah kota Makassar, Pertamina dan juga Yayasan Peduli Negeri mengajak para guru terkhusus kepada murid-murid sekolah untuk bersama-sama berkomitmen dalam hal pencanangan Green and Clean di lingkungan sekolah sebagai wujud kepedulian kita terhadap lingkungan sekitar kita.      
       Program Makassar Green School untuk tahun pertama ini akan diikuti sebanyak 20 sekolah yang terdiri dari 10 sekolah tingkat Menengah Pertama dan 10 sekolah tingkat menengah atas. Mudah-mudahan dengan langkah awal ini berikutnya bukan hanya 20 sekolah yang akan diikutkan akan tetapi seluruh sekolah dikota makassar akan turut ambil bagian dalam program makassar green school ini. Upaya mendapatkan piala adipura akan semakin mudah ketika segenap pihak yang terkait saling mendukung dan memberikan apresiasi sebesar-besarnya mengingat 20 sekolah ini adalah bagian wilayah pantau adipura. Di sudut lain bukan hanya piala adipura yang menjadi target dari program ini melainkan pencitraan akan pihak akademisi di mata masyarakat yang juga bisa memberikan sumbangsi lebih kepada permasalahan kota makassar dalam mengurangi sampah yang ada. Besar harapan kita semua dalam pengembangan program green school ini terdapat kurikulum pembelajaran yang mengenai green and clean yang sebelumnya diterapkan pada beberapa lingkungan yang ada di kota Makassar. Mengikut dari situ progra ini diharapkan setiap titik aktivitas keseharian baik di lingkungan dan disekolah atau dimana saja  tercipta budaya 3 R yakni mengurangi, memilah dan mendaur ulang sampah